1. Kepemimpinan tingkat 5
Kepemimpinan tingkat 5 merupakan salah satu kunci lompatan tersebut. Kepemimpinan tingkat 5 dapat dimaknai sebagai suatu tingkatan dalam memimpin yang tidak memerlukan jabatan serta tanpa harus berbuat banyak untuk mempengaruhi orang lain. Para pemimpin di tingkat ini mampu mewujudkan bauran paradoksal dari kerendahan hati pribadi dan kemauan profesional. Mereka ambisius, namun ambisius pertama dan utama untuk perusahaan, bukan untuk diri sendiri.
2. Pertama siapa, Kemudian apa
Suatu organisasi atau perusahaan dapat dianalogikan sebagai bus dan pemimpinnya adalah sopir bus. Para pemimpin tingkat 5 memulai transformasi dengan mendapatkan orang yang tepat dalam bus, dan menyingkirkan orang yang tidak cocok keluar bus. Setelah itu, sebagai seorang sopir, para pemimpin tingkat 5 akan membayangkan dan memutuskan arah ke mana bus akan dikemudikan. Tentunya, semua orang yang berada dalam bus harus sepakat dengan tujuan ke arah mana mereka berjalan.
3. Hadapi Fakta Brutal
Dalam kondisi apapun, keyakinan absolut bahwa Anda akhirnya dapat dan akan menang harus senantiasa dipertahankan. Pada waktu yang sama, fakta yang paling brutal sekalipun mengenai kenyataan Anda, harus dihadapi dengan lapang dada dan sepenuh hati. Jangan sampai fakta tersebut menenggelamkan keyakinan Anda untuk menang.
4. Konsep Landak
Konsep landak adalah sebuah pemahaman atas perpotongan ketiga lingkaran. Ketiga lingkaran tersebut meliputi: apa yang amat Anda minati, apa yang menggerakkan mesin ekonomi Anda, serta di bidang apa Anda dapat menjadi paling baik di dunia.
5. Budaya Disiplin
Hasil hebat yang berkelanjutan tergantung pada budaya disiplin di lingkungan penuh orang. Disiplin tersebut merupakan tindakan konsisten dengan tiga lingkaran, mengacu konsep landak, serta kemauan untuk menghindari peluang yang berada di luar tiga lingkaran.
6. Teknologi Pemercepat
Tidak satu pun perusahaan baik-menjadi-hebat memulai transformasinya dengan menjadi pelopor teknologi. Sekalipun demikian, mereka semua menjadi pelopor dalam aplikasi teknologi setelah mereka memahami bagaimana teknologi itu cocok dengan perpotongan tiga lingkaran mereka.
7. Roda Pengatur
Perusahaan baik-menjadi-hebat tidak pernah benar-benar memiliki suatu peristiwa sebagai momentum transformasi mereka. Mereka hanya bekerja keras, terus-menerus, dari waktu ke waktu, hingga orang-orang di luar mereka melihat bahwa mereka telah melakukan pencapaian tertentu. Tetapi, sekali lagi : itu bukan suatu peristiwa yang monumental, hanya sebuah kerja keras yang konsisten dilaksanakan.
Itulah alasan yang menghantarkan lompatan besar perusahaan ataupun organisasi “baik” menjadi “hebat”.
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar