Strategi Korporasi

1.Strategi Integrasi Vertikal

Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Integrasi ke depan (Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer,
2) Integrasi ke belakang (Backward Integration) merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok, dan
3) Integrasi horisontal (Horizontal Integration) merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing

Perusahan tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan:
1) dapat menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru, 
2) memberikan fasilitas investasi, 
3) menjaga kualitas produk, dan
4) memperbaiki penjadualan.
Meskipun memiliki manfaat, stategi integrasi vertikal juga memiliki kelemahan, yaitu:
1) kelemahan dalam hal biaya, 
2) teknologi, dan 
3) adanya permintaan berfluktuasi.

2. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkatan (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: 
1) Tingkat diversifikasi rendah (Single business dan Dominant business), 
2) Tingkat diversifikasi menengah (Related constrained dan Related linked) dan 
3) Tingkat diversifikasi tinggi (Unrelated). Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversifikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horisontal).

Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).

3. Merjer dan Akuisisi

Akuisisi dan merjer memiliki peran yang penting dalam perusahaan. Latar belakang perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk meningkatkan kekuatan pasar, mendapatkan "barrier to entry", meningkatkan kecepatan memasuki pasar, meningkatkan diversifikasi, dan menghindari persaingan yang berlebihan.

Masalah-masalah yang dihadapi untuk mencapai keberhasilan akuisisi antara lain adalah 
1) kesulitan integrasi, 
2) evaluasi target kurang, 
3) hutang luar biasa yang terlalu besar, 
4) ketidakmampuan mencapai sinergi, 
5) terlalu banyak diversifikasi, dan 
6) manajer terlalu berfokus pada akuisisi. Untuk itu maka diperlukan adanya akuisisi yang efektif.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds